Toko Perhutani | Home Article
  • slidebg1

Pengembangan Kayu Jati di Perhutani Jati Konvensional dan Jati Plus Perhutani (JPP)




Posted by : Indra A | 15 November 2023 09:47


Kayu jati yang dihasilkan oleh Perhutani mencakup dua varian utama: jati konvensional dan Jati Plus Perhutani (JPP). Jati konvensional merujuk pada jati yang belum mengalami pengembangan varietas sesuai dengan karakteristik tertentu. Di sisi lain, kayu JPP adalah varietas unggul yang berasal dari indukan superior dan dikembangkan melalui perbanyakan generatif (biji) dan vegetatif (stek pucuk).


Perbedaan Antara Kayu Jati Konvensional dan JPP:

  1. Jati Konvensional: Kayu jati konvensional belum mengalami pengembangan varietas sesuai dengan karakteristik tertentu. Ini mencakup jati yang tumbuh secara alami tanpa intervensi pemilihan genetik khusus.
  2. Jati Plus Perhutani (JPP): Kayu JPP merupakan varietas unggul yang diproduksi melalui perbanyakan generatif dan vegetatif. Proses ini memastikan bahwa kayu memiliki karakteristik yang diinginkan, seperti pertumbuhan yang cepat, kekakuan, dan ketahanan terhadap hama atau penyakit tertentu.


Variasi Kayu Jati Gubal Tebal (GT):

Perhutani menyediakan varian kayu Jati Gubal Tebal (GT) dengan spesifikasi yang ditentukan dalam SNI No. 7535.1:2010. Kayu Jati GT diukur berdasarkan ketebalan gubal, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Untuk diameter 4-7 cm, tebal gubal > 2 cm.
  • Untuk diameter 10-13 cm, tebal gubal > 3 cm.
  • Untuk diameter 16-19 cm, tebal gubal > 4 cm.


Penggunaan Kayu Jati AI Gubal Tebal:

Kayu Jati AI Gubal Tebal ini sangat cocok untuk digunakan dalam pembuatan produk furniture dan beberapa komponen perumahan (housing component) seperti reng dan usuk. Keunggulan ketebalan gubal memberikan fleksibilitas dalam desain dan kekuatan yang diperlukan untuk produk-produk tersebut.

Dengan variasi kayu yang berkualitas tinggi dan berbagai keunggulan varietas unggul, Perhutani terus mendukung industri kayu yang berkelanjutan dan memberikan solusi produk berkualitas tinggi bagi konsumen dan produsen.







Artikel Lainnya